ESANDAR – Harga minyak mentah turun pada hari Selasa (29/10/2024), setelah ada laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan untuk mencari solusi diplomatik atas perang di Lebanon. Penurunan ini terjadi setelah minyak mentah anjlok 6% pada sesi sebelumnya, penurunan satu hari tertajam sejak Juli 2022, setelah serangan balasan Israel pada hari Sabtu terhadap fasilitas minyak dan nuklir Iran yang dilewati militer.
Setelah mencapai puncaknya di hampir $130 pada bulan Maret 2022, minyak mentah sebagian besar telah menurun secara stabil, sebagian karena kekuatan dolar dan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global yang melemahkan permintaan.
Harga minyak yang merosot ini bukanlah sinyal adanya resesi. Penurunan sesekali dari tahun ke tahun adalah ciri umum pada lingkungan pertengahan siklus dan bukan yang menandakan perlambatan yang akan segera terjadi.
Justru masalah sebenarnya adalah harga minyak yang melonjak 80% hingga 100% selama setahun dan dimana terjadinya pemulihan cepat tahun 2021, setiap kali itu terjadi, akan disusul resesi atau sudah mengalaminya.