ESANDAR – Harga emas naik pada perdagangan di hari Senin (17/02/2025), bertahan di atas $2.900 per ons, didorong oleh melemahnya dolar dan kekhawatiran akan perang dagang yang akan terjadi karena Presiden AS Donald Trump mengancam tarif timbal balik. Pada perdagangan emas di pasar spot naik 0,7% menjadi $2.903,08 pada pukul 16:50 WIB setelah mencapai rekor tertinggi $2.942,70 minggu lalu. Emas berjangka AS naik 0,5% menjadi $2.915,30.
Dolar AS bertahan di dekat level terendah dalam dua bulan, membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Ini membuat emas masih diuntungkan oleh investor yang mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran tarif dan perang dagang.
Prospek kenaikan harga emas terjaga dimana logam kuning tersebut diperkirakan naik menjadi $3.000, juga diuntungkan oleh permintaan bank sentral yang berkelanjutan. Pada hari Jumat, Trump tetap bersemangat dengan ancaman tarifnya, dengan mengatakan bahwa pengenaan tarif pada mobil akan segera dilakukan pada tanggal 2 April. Itu adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan perdagangan yang telah ia ungkapkan sejak menjabat untuk kedua kalinya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada hari Minggu bahwa Ukraina dan Eropa akan menjadi bagian dari “negosiasi nyata” untuk mengakhiri perang Moskow.
Kemajuan dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dapat mengurangi sebagian keuntungan emas tahun ini, meskipun logam mulia masih menikmati cukup banyak dorongan untuk mempertahankan harga spot tetap terdukung.
Emas batangan dipandang sebagai lindung nilai tradisional terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik, tetapi suku bunga yang lebih tinggi melemahkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Beberapa pejabat Federal Reserve akan berpidato di kemudian hari dan para pelaku pasar akan mengawasi setiap petunjuk tentang arah suku bunga AS. Pasar AS tutup karena hari libur Hari Presiden.